Ramadan selalu menghadirkan suasana yang istimewa. Selain diwarnai dengan ibadah dan kebersamaan, dekorasi khas juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam menyambut bulan penuh berkah ini.
Salah satu tipe dekorasi yang semakin populer adalah lampion Ramadan. Hiasan bercahaya ini tidak hanya memperindah sebuah area, tetapi juga membawa makna spiritual yang mendalam.
Bukan hanya sekadar ornamen biasa, lampion Ramadan dipercaya melambangkan harapan, kebersamaan, dan keberkahan. Cahayanya yang temaram menghadirkan atmosfer hangat nan damai di rumah atau di tempat ibadah.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang sejarah lampion Ramadan, berbagai model yang dapat dipilih, serta inspirasi dekorasi yang dapat membuat bulan suci semakin berkesan. Mari jelajahi keindahan cahaya Ramadan yang penuh makna!
Baca juga: Ide dekorasi Ramadan: simple, estetik, dan penuh makna!
Dari waktu ke waktu, model lampion atau lantern pun terus berkembang, memberikan banyak pilihan bagi siapa saja yang ingin mempercantik suasana Ramadan dengan sentuhan estetika dan nilai tradisi.
Nyatanya, lampion telah dimanfaatkan sebagai pemanis rumah di berbagai negara. Seperti apa rekam jejak dan pengaplikasiannya di Indonesia?
Makna budaya yang kaya dan akar sejarah Lampion Ramadan tidak terlepas dari tradisi di Mesir. Lampion ini dikenal dengan sebutan Fanoos.
Fanoos, yang berarti lampu atau cahaya, sudah menjadi bagian dari budaya Mesir sejak era Dinasti Fatimiyah. Lampion ini biasa dimanfaatkan sebagai sumber penerangan ketika masyarakat keluar rumah di malam hari selama bulan Ramadan.
Seiring berjalannya waktu, fungsinya turut berubah. Dari yang hanya menjadi alat penerang jalan, Fanoos berkembang menjadi dekorasi dan simbol kebahagiaan dalam menyambut Ramadan.
Fanoos dapat ditemukan rumah-rumah warga dan tempat umum. Cahayanya yang warna-warni dan bentuk kerangka lampion yang unik menjadikan momen spesial terasa lebih hangat dan ceria.
Tidak hanya dari Mesir, tradisi lampion Ramadan juga mendapat inspirasi dari budaya lain, salah satunya ialah lampion Tionghoa.
Di Tionghoa, lampion sendiri telah eksis sejak Dinasti Han (206 SM-220 SM) dan menjadi elemen penting dalam sejarah panjang budaya di sana. Lampion digunakan untuk penerangan dan perayaan.
Pengaruh lampion Tionghoa ini terlihat dalam desain dan pemilihan warna yang semakin beragam dalam lampion di Indonesia, menciptakan tampilan yang lebih menarik dan meriah.
Sentuhan budaya Tionghoa ini memperkaya visual lampion Ramadan masa kini yang hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari model klasik hingga desain modern dengan pola-pola unik.
Di Indonesia, kreativitas masyarakat turut membentuk ciri khas lampion Ramadan. Berbagai komunitas lokal menciptakan lampion dari bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti bambu dan kertas daur ulang.
Di beberapa daerah, festival lampion menjadi ajang yang dinanti-nantikan, mempererat kebersamaan dan memperkaya pengalaman yang seru selama Ramadan.
Lampion di kala Ramadan hadir dalam bermacam bentuk dan bahan. Masing-masing memiliki karakteristik yang memperindah bentuk pencahayaan yang satu ini.
Mulai dari material berbahan ringan yang cocok untuk dekorasi sederhana hingga bahan kokoh untuk sentuhan elegan, Anda bisa memilih beberapa jenis lampion yang populer seperti berikut.
Lampion berbahan kertas minyak atau kertas tisu menjadi favorit banyak orang. Karakternya mudah dibentuk dan bobotnya ringan. Lampion kertas juga mudah Anda kombinasikan dengan rona-rona cerah agar rumah tampil meriah, unik, dan personal saat Ramadan.
Bagi yang menginginkan dekorasi yang lebih mewah dan tahan lama, lampion berbahan besi tempa dan kaca patri adalah pilihan yang tepat. Lampion jenis ini biasanya memiliki desain yang lebih rumit dengan pola ukiran khas Timur Tengah, memberikan kesan klasik dan elegan.
Karena daya tahannya yang tinggi, lampion logam dan kaca sangat ideal digunakan sebagai dekorasi luar ruangan, seperti di beranda rumah.
Ingin sentuhan Ramadan yang lebih alami dan tradisional? Anda bisa pilih lampion berbahan bambu atau rotan.
Keunggulannya adalah materialnya yang ramah lingkungan dan cukup tahan lama karena kokoh. Lampion bambu dan rotan telah digunakan sejak lama untuk dekorasi kampung Ramadan atau festival lampion di berbagai daerah.
Lampion tidak hanya berfungsi sebagai sumber cahaya, tetapi juga sebagai elemen dekoratif yang dapat memperindah suasana rumah selama bulan Ramadan.
Tata letak lampion yang tepat akan menghadirkan momen yang lebih hangat, tenang, dan penuh makna. Berikut beberapa tips untuk mendekorasi ruangan dengan lampion agar suasana Ramadan semakin berkesan.
Setiap cahaya memberikan ambience tersendiri. Ramadan yang identik dengan kebersamaan dan ketenangan ini semakin berkesan dengan pencahayaan lembut yang tidak membuat mata silau.
IKEA memiliki koleksi lampu hias LED yang hemat energi dengan rona cahaya yang tidak berlebihan. Momen kumpul bersama keluarga terasa lebih lengkap dengan atmosfer yang damai melalui cahaya temaram lampu hias.
Keberadaan lampion akan semakin menarik jika Anda padukan dengan taplak meja bermotif lembut atau tirai jendela tipis khas IKEA. Elemen dekorasi ini membantu menciptakan layering visual yang membuat ruangan terasa lebih hidup dan estetik.
Pemilihan tekstil dengan warna-warna netral atau motif yang selaras dengan lampion akan menambah kesan mewah tanpa berlebihan.
Baca juga: 5 jenis gorden jendela yang perlu Anda ketahui
Penempatan lampion sangat berpengaruh terhadap keseluruhan tampilan ruangan. Letakkan lampion di ruang tamu, balkon, atau sudut-sudut rumah tertentu untuk menciptakan titik fokus yang menarik.
Di ruang tamu, lampion bisa menjadi daya tarik utama yang menyambut tamu dengan kehangatan. Pencahayaan yang lembut dari lampion akan membantu menciptakan suasana yang lebih khusyuk.
Dekorasi yang terlihat menawan dalam jangka waktu yang lama bisa Anda dapatkan dengan desain lampion yang timeless. Sentuhan gaya Skandinavia dari IKEA yang minimalis, misalnya, bisa menjadi harmonisasi sempurna antara modernitas dan unsur tradisional.
Desain sederhana yang bersih dan elegan akan membuat dekorasi terasa lebih menyatu dengan gaya ruangan dan tidak cepat ketinggalan zaman.
Lampion Ramadan bukan hanya sekadar dekorasi yang memanjakan visual saja. Lebih dari itu, kehadiran lampion di ruang keluarga mampu menyemarakkan Bulan Ramadan yang hangat ini dengan cara yang unik, kreatif, dan tidak berlebihan.
Suasana rumah Anda terasa lebih nyaman dan membuat tiap momen kumpul keluarga terasa spesial.
Lengkapi momentum indah Ramadan dengan koleksi lampu ruang keluarga dari IKEA dan jadikan hunian Anda terlihat menawan!
Author:
Ayu Nindyakirana
(Web & Digital Content Specialist)
Masukkan kode verifikasi yang dikirim ke nomor handphone Anda
Tidak menerima OTP?
Mengirim ulang OTP dalam seconds