Amankah menggunakan botol plastik setiap hari?

Komponen terbesar dalam tubuh manusia adalah air. Sekitar 60 persen dari berat badan manusia sebenarnya adalah kadar air. Maka dari itu, tubuh memerlukan asupan air putih yang cukup setiap hari.

Minum air putih terbukti penting untuk menjaga peran dan fungsi organ tubuh tetap berjalan dengan normal. The Panel on Dietetic Products, Nutrition and Allergies dari European Food Safety Authority (EFSA) menyatakan bahwa kebutuhan air putih bagi masing-masing orang mungkin saja berbeda.

Tetapi, secara rata-rata, pria dewasa berusia 19 hingga 70 tahun memerlukan 2,5 liter air putih setiap hari dan wanita dewasa berusia sama memerlukan asupan air putih 2 liter per hari.

Banyak yang bilang kalau 2 liter air itu setara dengan 8 gelas air. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena ukuran masing-masing gelas yang Anda punya rumah bisa jadi berbeda. Cara paling gampang untuk mengukur takaran air adalah dengan menggunakan botol minum baik dalam botol plastik ataupun wadah yang bisa digunakan kembali.

Rajin minum air putih pangkal sehat, tapi apakah botol Anda aman digunakan?

Pada umumnya, terdapat komposisi takaran air dalam setiap kemasan botol air mineral. Beberapa kemasan botol plastik air mineral tersedia dalam ukuran gelas plastik 240 ml dan botol plastik dalam berbagai ukuran seperti 330 ml, 450 ml, 600 ml, 750 ml dan 1500 ml.

Dengan mengetahui takaran air mineral yang jelas, hal ini dapat membantu mencukupi kebutuhan air putih Anda dimanapun baik di dalam maupun luar rumah dan kapan saja. Masalahnya, botol plastik kemasan tidak baik untuk kesehatan dan lingkungan.

1. Botol air plastik tidak aman untuk kesehatan

Efek botol plastik pada kesehatan merupakan akibat dari paparan campuran racun dan bahan kimia. American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa kandungan bisphenol A atau BPA yang biasa digunakan untuk mengeraskan wadah plastik mengganggu hormon endokrin dalam tubuh.

Hal ini memicu berbagai masalah kesehatan seperti mengganggu jadwal menstruasi, menurunkan kesuburan, meningkatkan lemak tubuh, dan memengaruhi saraf serta sistem kekebalan tubuh.

Ftalat yakni bahan kimia yang digunakan untuk membuat tabung plastik pada proses produksi makanan industri fleksibel, dapat meningkatkan obesitas pada anak dan berpotensi mengembakbiakkan penyakit kardiovaskular.

Penggunaan jenis ftalat tertentu telah dilarang oleh Komisi Keamanan Produk Konsumen di beberapa produk perawatan anak seperti cincin tumbuh gigi dan mainan lain yang mungkin mereka masukkan ke dalam mulut.

Selanjutnya, Food and Drinks Association di Amerika Serikat juga mengungkapkan bahwa terdapat kandungan bakteri E. coli, jamur, benzena, mikroba dan bahkan racun arsenik dalam sampel air botol plastik kemasan.

Secara rinci, paparan E. coli bisa menyebabkan masalah pencernaan, muntah, diare, serta sakit kepala dan kelelahan. Jamur dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan termasuk batuk, iritasi tenggorokan dan mata, dan reaksi alergi yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan, menyebabkan asma dan menyebabkan kondisi terkait imun lainnya.

Sementara, benzena dikategorikan sebagai karsinogen dan membawa efek jangka panjang pada darah. Pada akhirnya, senyawa kimia ini dapat menyebabkan penurunan sel darah merah, berdampak negatif pada sistem imun tubuh, menyebabkan muntah, pusing, dan detak jantung yang cepat. Selain bahan kimia beracun yang ditemukan dalam botol air plastik, sekitar seperempat air keran tidak aman untuk diminum karena tidak memenuhi standar kualitas standar air oleh EPA (Environmental Protection Agency). Jadi, sangatlah penting untuk memahami berbagai indikator kualitas air dan wadahnya untuk memastikan air yang Anda konsumsi aman dan menyehatkan.

2. Botol air plastik tidak aman untuk lingkungan

Drink Flow Water menyebutkan kalau 60 juta botol air kemasan yang terbuat dari plastik berada di tempat pembuangan sampah dan insinerator setiap hari.

Botol air kemasan ikut andil menyumbang polusi plastik dan masalah lingkungan lainnya. Botol plastik yang ada di tempat pembuangan sampah misalnya, ternyata membutuhkan waktu hingga 1.000 tahun menghancurkannya.

Diperkirakan juga pada tahun 2050, lautan akan menampung lebih banyak plastik daripada ikan. Sampah plastik tentunya akan sangat berbahaya bagi hewan dan mengganggu ekosistem karena bahan kimia yang bocor dan menyusup ke udara.

Tips membuat botol plastik Anda tetap aman

Sebenarnya, kehidupan di dunia tidak bisa benar-benar lepas dari plastik. Hanya saja, plastik bisa dimodifikasi agar lebih ramah lingkungan dan baik bagi tubuh dengan bantuan teknologi. Jangan khawatir, karena botol plastik pun ada yang aman, seperti botol plastik yang diproduksi IKEA, tentunya dengan memperhatikan beberapa hal berikut.

1. Memilih botol plastik yang tidak mengandung BPA

Tips paling umum dalam memilih wadah botol plastik untuk minum adalah dengan menghindari botol plastik yang mengandung BPA seperti yang ada di IKEA. Informasi terkait kandungan di dalam botol plastik ini bisa didapatkan dalam tampilan luar botol plastik tersebut.

Sebagai gantinya, beberapa botol plastik menggunakan kandungan polyethylene terephthalate atau PET. PET tidak terbuat dari BPA dan tidak mengandung BPA. Untuk memastikan hal ini, lihatlah bagian bawah botol plastik dengan simbol segitiga dan tulisan PET yang berada di dalamnya.

2. Menggunakan botol plastik dari bahan polipropilena

Botol plastik dengan bahan polipropilena (PP) dianggap sebagai salah satu pilihan plastik yang aman untuk penggunaan wadah makanan dan minuman.

Polipropilena adalah bahan plastik yang lebih kaku dan tahan panas sehingga banyak digunakan untuk wadah makanan atau minuman dengan suhu yang tinggi. Kualitas botol plastik dengan bahan ini juga bisa diacungi jempol karena sangat ringan dan aman untuk bayi dan ibu hamil. Beberapa produk botol IKEA juga bisa jadi pilihan.

3. Pilih tutup botol yang tepat

Pastikan memilih botol plastik yang dapat digunakan kembali dengan tutup botol rapat, untuk memastikan air yang Anda konsumsi tetap segar. Tutup botol plastik yang mudah dibuka dan ditutup kembali akan memudahkan aktivitas Anda.

Tutup botol plastik tanpa merk biasanya memiliki kualitas plastik yang buruk. Jadi, bisa saja tutup botolnya tidak rapat sehingga air mudah mengalir keluar. Oleh karena itu, usahakan untuk memilih tutup botol plastik yang terbuat dari baja tahan karat atau plastik bebas BPA.

4. Perhatikan durabilitas dan kontrol temperatur

Perlu diketahui kalau plastik tidak dapat mempertahankan keawetan kilaunya yang terkesan bersih seperti bahan lainnya. Plastik memang adalah bahan mudah retak, tergores atau melengkung dari waktu ke waktu karena keausan normal.

Untuk memperlambat proses keausan ini, pilihkan botol plastik dengan bahan tambahan kandungan baja atau besi tahan karat di dalamnya. Anda juga bebas memilih botol plastik dengan campuran kaca untuk kesan klasik yang bisa digunakan berulang kali.

Jika Anda ingin botol plastik bisa digunakan untuk menahan temperatur minuman panas atau dingin, pilihlah botol plastik berinsulasi stainless steel. Faktor durabilitas dan kontrol temperatur dalam memilih botol plastik yang ingin Anda gunakan bisa sangat tergantung dengan kebutuhan, preferensi dan gaya hidup Anda.

cross